You are currently browsing the monthly archive for October 2013.

 

Manusia itu buta akan wajahnya sendiri. Buta sebuta-butanya. Satu-satunya cara untuk melihat bentuk rupanya adalah dengan bercermin. “Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya.” Cermin yang bening itu sungguh mahal harganya. Ia tulus menampilkan keindahanmu agar kau menjaganya baik-baik dan memaksimalkan potensi yang telah Allah karuniakan padamu. Tapi ia juga tak meninabobokkanmu dalam mimpi-mimpi palsu, menyadarkanmu pada kenyataan sepahit apapun itu. Walaupun begitu, tak hentinya ia mengajakmu, di belakangmu ada dunia yang membentang luas kawan, ada banyak jalan bagimu memperbaiki diri, dan meraih kebaikan lebih banyak lagi. Seperti apapun dirimu, siapapun dirimu.

 

Cermin sebening itu.. Sungguh langka, sungguh mahal bukan harganya?

 

Teman yang dengan berbesar hati memberanikan diri menegur dengan keras kesalahan-kesalahan kita saat sedang hanya berdua, tetapi tak membicarakan saat di belakang, bahkan membela jika sanggup. Itu jauh lebih patut dicintai daripada teman yang asik-asik aja melihat najis kecil di dahi kita, tak memberitahu kita, tapi kemudian membicarakannya pada dunia, baik secara implisit ataupun eksplisit.

Image

Aku percaya, meyakini dari hati yang terdalam, dengan segenap pikiran sadar: Bahwa perkataan itu tergolong sebuah nasihat atau hinaan, kritik atau cacian, tegas atau sinis, yang menentukan batasan antara itu semua hanyalah sudut pandang pendengarnya. Maka, sahabat, tegurlah aku agar aku makin mencintai dirimu. Katakanlah sejujurnya. Dan doakanlah agar aku kuat menerima teguranmu. Dan semoga dengan itu aku dapat menemukan cara memantaskan diriku untuk dicintai.

October 2013
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 2,261 other subscribers